Kamis, 28 Februari 2013

Budidaya Jamur

TAHAPAN BUDIDAYA  JAMUR TIRAM 
1. Persiapan bahan Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung dan glukosa 
2. Pengayaan Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai     tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu diayak. Ukuran ayakan sama dengan ayakan pasir (ram ayam), pengayaan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir. 
3.Pencampuran Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50-60% atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup. 
4. Pengomposan Adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membunbun serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastik 
5. Pembungkusan (pembuatan baglog) Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan, cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan 
6. Sterisasi Dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90-1000C selama 12 jam. 
7. Inokulasi (pemberian bibit) Adalah kegiatan memasukkan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan / sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit yang baik yaitu : bibit  berasal dari strain atau varietas unggul umur bibit optimal 45-60 hari warna bibit merata bibit tidak terkontaminasi belum ditumbuhi jamur 
8.Ink ubasi (masa pertumbuhan miselium) Dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40-60 hari. 
9. Panen 
   a.    Penentuan saat panen Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur   mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudak pemasaran. 
   b.    Teknik pemanenan Pemanenan perlu dilakukan dengan mencabut keseluruhan rumpun hingga akar-akarnya untuk menghindari adanya akar atau batang jamur yang tertinggal. Adanya bagian jamur yang tertinggal tersebut dapat membusuk sehingga dapat mengakibatkan kerusakan media, bahkan dapat merusak pertumbuhan jamur yang lain.
    c.    Penanganan pasca panen Jamur yang sudah dipanen tidak perlu dipotong hingga menjadi bagian perbagian tudung, tetapi hanya perlu dibersihkan kotoran yang menempel di bagian akarnya saja. Dengan cara tersebut, disamping kebersihannya lebih terjaga, daya tahan simpan jamur pun akan lebih lama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar